Kategori
Tak Berkategori

Titi Pangarti

Malam ini, mendengar berbagai cerita. Dari kawan kawan ciamis. Aku yang dilanda kegundahan semacam dibelai sari pohaci. Kepala ku kembali kenyang, hatiku terasa tenang. Kondisi ini, terasa menyenangkan. Kegalauan ku tidak hilang. Tetapi kesenangan menyeruak dari dalam.

Jadi pendidikan itu apa? Penilaian itu apa? Bukankah kita dituntut untuk bijak bukan tamak? Aku masih belum selesai. Cita ku kembali bergejolak. Teduh ku sekarang mulai terlihat. Semoga kedepan aku tak sendiri dalam kegundahan. Karena tuhan selalu menemaniku melalui suara sapaan kawan kawan.

Kategori
Tak Berkategori

RECYCLE MELAWAN SERAGAM

Dalam sekolah, kami adalah subjek utama. Tanpa kami, sekolah hanyalah sekomplek gedung kosong layaknya gudang atau rumah hantu. Meski demikian, kami tak selalu butuh sekolah. Karena belajar tidak harus duduk berbaris menghadap satu dinding yang disebut depan.

Kategori
Blog Tak Berkategori

Malam minggu bahagia

akan aku ceritakan sebuah malam. saat bulan sabit menggantung di barat pukul 19.00. Malam yang siangnya pelatihan literasi dan menangkal ujaran kebencian. Magribnya panggung disiapkan. meski urutan belum di tentukan.pak rt yang habis cari pakan. siapkan lampu sebagai penerangan. kegiatan yang biasanya berjalan. sekarang diterawang lebih menyenangkan. hadir pula kawan kawan. lama dan baru berkumpul jadi kawanan.malam yang ditajuk sebagai mamingser. yang digadang akan bikin hati bergeter. dulu mamingser sekedar upaya hiburan. meredakan rutinitas akhir pekan. malam ini mamingser jadi sajian bagi tamu dan jadi santapan bagi penjamu.susunan teratur. tinggal eksekusi dan tidak mundur. sambutan kepala sekolah yang dulunya mahasiswa sastra arab membuka dengan cerita soal kegiatan. dilanjuk kak anti dan alfian dari penyelenggara pelatihan. tampilan pertama di isi abia. menyampaikan pesan dengan cara jenaka. gelak tawa berceceran. sampi tidak tertampung kotak kebahagiaan.diselang kawan kawan wib. teater dengan judul dokter jawa. dibawah bimbingan sang bunda. mereka bawa pesan soal membuka cakrawala.lalu lelaki bernama khoirul. ceritanya pun memancing tawa. perjalanan yang dikira jual ginjal serta jadi teroris membuat hati tergoda. dia naik pesawat di ceritakan dengan sempurna. tak lupa sapaan adik adik yang jenaka.hadir pula curhatan ketua yayasan. ai nurhidayat yang sudah jafi bapak. cerita soal bakti karya, sabalad dan kampung nudantara. harus ku akui, air mata sempat menetes di tengah ceritanya.teater terakhir 2 lelaki dengan friska. memancing tawa bahagian pamungkas. tidak terasa tawa menggelegar kemana mana. cerita mother, father, kader dan kalender yang paling kusuka.akhirnya bapak dayat tampil juga. cerita wc yabg tertukar. sulap dan undangan pernikahan. tua tua sungguh jenaka.paska itu semua cerita ditutup. lampu dicopot dan kursi ditata. diskusi lahir setelah itu. perbincangan yang berujung undangan hadir 21 di langkap lancar.pulangnya aku sempatkan duduk sama 2 kawan. usia muda mengopi bersama. bgalor ngidul dan ngacaprak kemana mana.sisanya pertanyaan bagi aku sebagai pencerita. mau mengejar kebahagiaan masa depan di kota atau menciptakaan nya saat ini dan di tempat ini?

Kategori
Tak Berkategori

Menyampahi penyampahan

Kayaknya memang sulit ya untuk bisa konsisten nulis. Terlebih kalau memang kurang piknik dan bersentuhan langsung dengan lingkungan. Seperti lambung yang tidak diberi asupan makanan, akhirnya kosong dan menyebabkan magh kronis tak tertolong. Begitu juga realitas. Seperti kosong kalau tanpa asupan interaksi dengan dunia luar. Setidaknya butuh satu bulan untuk mau bergerak lagi. Tentu tidak dihitung naik turunnya semangat yang tak terprediksi.

Kembali setelah kemalasan yang meradang, saya mulai balik turun gunung. Liat kanan kiri dan mulai meraba raba lagi. Selain kebutuhan tugas akhir yang terancam punah, setidaknya title mahasiswa tidak sekedar title belaka. Rasanya satu bulanan adalah waktu yang cukup untuk jadi sampah masyarakat.

Sehubungan obrolan soal sampah. Boleh lah sekiranya penulis nyinyir soal sampah dilingkungan kita. Siang menjelang sore ini, sembari duduk memandangi tugas akhir yang tak kunjung bikin horny. Sudut mata malah terpikat sama dua botol air mineral yang isinya masih ¾. Sejenak itu juga saya rogoh tas. Sialnya memang air bekas semalam tidak terbawa. Bersamaan dengan itu, botol lain juga menggoda dekat tas yang dibiarkan tertidur. Aih. ⅝airnya kosong, masih bersisa. Lalu terlemparlah memori saya ke 3 tahun kebelakang di tempat yang sama. Pagi itu hampir semua sudut tempat ngopi sudah sepi. Selain para pwgawai yang hilir mudik m3mbereskan sisa gelak tawa semalam, tinggal penulis sendiri di tempat itu. Dan di salah satu pojok, menggunduk jika tak menggunhng sampah plastik botol. Tentu ini menggelitik tanda tanya. Seberapa lama sampai botol botol ity berhimpun? Saya tanyalah salah satu pegawai. Kejutannya, gundukan seringgi penulis itu di hasilkan dalam waktu semalam. Gila. Dalam satu malam dengan area seluas lapangan bola. Apa jadinya dengan kegiatan akbar dan acara acara yang melibatkan banyak manusia?

Maka selain roda ekonomi yang berputar dari hiburan semalam suntuk, dampak keriuhan orang juga menelurkan sampah yang bersepakan membentuk perhimpunan. Aih.

Lalu salah siapa sebenarnya ini? Kerumunan semalam suntuk tentu tak bisa disalah kan karena mereka hanya butuh minum pada perhelatan. Begitupun penyelenggara. Entah apapun motif nya, tentu ada alasan kuat untuk mengadakan kegiatan bermodal raksasa. Pengusaha air minumpun tidak bisa disalahkan. Karena mereka juga berkontribusi menyediakan lapangan pekerjaan yanv menghidupi puluhan mungkin ribuan keluarga. Aih. Lalu bagaimana kongres sampah ini bisa kita hentikan?

Jawabannya ada pada diri kita. Buang sampah tentu bukan solusi mengurangi tumpukan sampah. Karena akhirnya mereka terbuang juga. Aih. Tanpa kita sadari kita sudah menabung milyaran uang kita jntuk sampah. Maka, kebiasaan kita yang bisa kita modifikasi. Memulai membawa botol air minum layaknya anak tk dan sd tentu tidak begitu memalukan. Selain itu, penggunaan kembali botol air minum yang saya tak mengerti kenapa tidak kuta lakukan. Munkin di gunakan tempat oli. Tempat pensil, kosmetik atau dipake tempat air mjnhm lagi. Aih. Sudah mentok materi sampah saya. Akan saya akhiri dengan 2 kalimat ajakan bagi pembaca. Bawa botol kemana – mana dan masukan belanjaan kedalam tas ketimbang pake plastik kresek.

Jogja 3 november 2018

Kategori
Tak Berkategori

I dont think so

Kemarin, semuanya.

Berubah detak jam

Karenanya, aku

Memulai merasa

Menyukaimu

Lebih dari sebelumnya